Views: 2199
Sejak mulai dicatat sekitar 130 tahun yang lalu, Gunung Fuji di Jepang selalu terlihat memiliki puncak salju. Biasanya, salju ini akan mulai mengendap di lereng atas puncak pada awal Oktober. Tetapi baru tahun 2024 ini, untuk pertama kalinya, pada bulan Oktober puncak gunung Fuji tetap tak terlihat salju.
Terletak di barat daya Tokyo, Gunung Fuji memiliki tinggi 3.776 meter. Gunung itu merupakan gunung berapi aktif dan puncak tertinggi di Jepang. Tertutup salju hampir sepanjang tahun, gunung ini dibuka untuk pendakian pada bulan Juli. Biasanya masa musim pendakian jutaan turis berduyun-duyun datang ke situs UNESCO ini, dengan harapan dapat mendaki ke puncak dan melihat matahari terbit dari lerengnya yang terkenal.
Tanggal rata-rata untuk hujan salju pertama di puncaknya adalah 2 Oktober. Tapi mulai tahun 2023, salju turun pada tanggal 5 Oktober. Saat itu sempat menjadi momen penantian terpanjang untuk menanti salju turun, sejak pencatatan dimulai pada tahun 1894.
Tahun 2024 ini malah lebih parah kondisinya. Karena salju bahkan sama sekali tak turun disana sepanjang bulan Oktober. Alasan tidak turunnya salju gunung Fuji di bulan Oktober bukanlah sebuah misteri. Tahun ini, Jepang mengalami musim panas terpanas yang pernah tercatat. Selama bulan Juni, Juli, dan Agustus, suhu di Jepang mencapai 1,76 derajat Celcius lebih tinggi daripada suhu rata-rata pada bulan-bulan tersebut. Antara bulan Juni dan September, tercatat 252 orang meninggal akibat sengatan panas di Tokyo. Sejak musim panas, suhu yang lebih hangat dari biasanya terus berlanjut karena aliran jet subtropis yang menghantam Jepang.
Asosiasi Cuaca Jepang memperkirakan bahwa salju akan menyelimuti puncak gunung pada tanggal 7 November. Kantor Meteorologi Kofu akan mengumumkan salju pertama di musim ini segera setelah salju terlihat dari titik pengamatan mereka yang berjarak 40 km dari kaki gunung. (Sulung Prasetyo)
+ There are no comments
Add yours