Views: 1288
Banyak orang pergi ke Himalaya hanya untuk menyambangi berbagai pegunungan tinggi. Padahal sebenarnya banyak kawasan konservasi di Himalaya yang ternyata memiliki satwa langka, yang menarik juga untuk disambangi. Dari Macan Tutul Salju dan Kucing Pallas yang pemarah. Hingga burung ikon Nepal dan Panda Merah, ada disana.
Seperti di Taman Nasional Hemis, yang memiliki luas mencakup 4.400 kilometer persegi. Kawasan konservasi itu sebuah hamparan luas gurun pasir yang terjal dan tinggi antara 3.000 hingga 6.000 meter diatas permukaan laut (mdpl) di Ladakh, India.
Taman ini memiliki populasi yang stabil dari satwa berjenis Argali, Urial, dan Bharal (semua spesies domba liar). Hewan-hewan ini sangat bagus untuk dilihat, tetapi bagi sebagian besar pengunjung, ada yang satwa yang lebih menarik lagi disana, yaitu Macan Tutul Salju atau Snow Leopard. Mangsa domba yang melimpah tersebut ternyata mendukung sekitar 200 Macan Tutul Salju di Hemis, yang mungkin merupakan kepadatan tertinggi dari kawasan lindung mana pun di dunia.
Kalau mau melihat Macan Tutul Salju disana katanya setidaknya membutuhkan beberapa hari untuk menjelajahi punggung bukit dan tebing saat fajar dan senja. Ini adalah pekerjaan yang tidak nyaman karena suhu sangat dingin disana, tetapi potensi mendapat gambar yang memuaskan bagi fotografer dan penggemar margasatwa sepadan dengan usaha yang dilakukan.
Sarang Elang, Arunachal Pradesh, India
Orang asing memerlukan izin khusus untuk mengunjungi sarang Elang di Arunachal Pradesh. Ini berarti bukan perjalanan yang murah. Namun, tempat ini terus menarik para penggemar satwa liar yang berjiwa petualang, karena daerah ini telah membangun reputasi yang kuat untuk penampakan satwa liar yang tidak biasa.
Meskipun telah lama menjadi tujuan wisata burung, tempat ini baru saja menarik perhatian para pengamat mamalia. Jalan di antara dua tempat perkemahan telah terbukti memperlihatkan beberapa spesies nokturnal yang sulit dilihat. Termasuk hewan langka seperti Macan Dahan dan Kucing Emas.
Taman Nasional Sagarmatha, Nepal
Lebih dari sekadar Everest, Taman Nasional Sagarmatha ternyata juga ramai dengan satwa liar. Meskipun lalu lintas pejalan kaki padat selama musim trekking dan pendakian, di taman nasional itu dapat melihat banyak spesies burung Pegar dan Belibis, dan burung nasional Nepal, Monal.
Diketahui manusia memusnahkan banyak Macan Tutul Salju di sini pada tahun 1970-an melalui perburuan yang berlebihan, baik terhadap kucing maupun mangsanya. Sejumlah kecil telah kembali selama setengah abad terakhir karena spesies mangsanya telah pulih kembali. Namun, penampakan mereka masih sangat langka.
Taman Nasional Langtang, Nepal
Didirikan pada tahun 1976, Langtang adalah Taman Nasional Himalaya yang pertama. Lokasinya yang dekat dengan Kathmandu (hanya 30 km dari ibu kota dan membentang hingga ke perbatasan Cina-Tibet) membuatnya mudah untuk dikunjungi.
Tempat ini memiliki reputasi sebagai tempat yang baik untuk menemukan Panda Merah dan tercatat memiliki 373 spesies burung, karena adanya danau seperti Gosainkunda disana. Mamalia yang biasa diamati termasuk Tahr Himalaya, Rusa Kesturi Himalaya, Kera Assam, dan Lutung Nepal.
Pegunungan Hengduan dan Dataran Tinggi Tibet/Himalaya, Tiongkok
Daerah ini menurut beberapa sumber merupakan wilayah terbaik di dunia untuk melihat berbagai spesies kucing. Kucing Pallas (Manul), Lynx Eurasia, Macan Tutul salju, Kucing Gunung Cina, semuanya dapat ditemukan di sini. Beruang coklat Asia dan Serigala juga sering terlihat. Yang menggiurkan, tempat ini juga merupakan salah satu dari sedikit tempat di mana mungkin bisa melihat panda liar.
Namun penampakan Panda liar disana sangat sulit ditemukan, dan mereka yang melihat panda liar enggan untuk mengungkapkan secara pasti di mana penampakan itu terjadi. Para peneliti memperkirakan ada 39 panda di cagar alam ini.
Megafauna karismatik lainnya yang ada di sini termasuk Monyet Emas dan Takin Tibet, yang merupakan spesies kijang. (Sulung Prasetyo)
+ There are no comments
Add yours