Views: 189
Pada tanggal 5 Januari, Olivier Defranc, 55 tahun, mendarat kembali di Guyana Prancis setelah berselancar angin melintasi Samudra Atlantik dari Senegal, Afrika dalam waktu 26 hari 8 jam.
Ini memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Christian Marty pada tahun 1982. Marty menyelesaikan rute yang sama sejauh 4.100 km, dalam waktu 37 hari dan 16 jam.
Sebagai seorang remaja, Defranc menyaksikan kedatangan Marty di Kourou, Guyana Prancis, dan bahkan menemaninya di 12 km terakhir. Hal ini memicu hasrat seumur hidup untuk selancar angin dan mimpi untuk mengulangi prestasi trans-Atlantik Marty.
“Saya cukup beruntung bisa menemani Christian Marty dari Îles du Salut ke Place des Roches,” katanya kepada FranceInfo. “Itu adalah sebuah inspirasi bagi saya… Semangat saya untuk selancar angin lahir pada saat itu dan tidak pernah hilang.”
Perjalanan yang dimulai pada 10 Desember itu penuh dengan tantangan. Defranc tetap berada di atas papannya selama perjalanan. Untuk tidur, ia memasang tabung di sekeliling papannya agar stabil dan menggunakan tenda untuk melindungi dirinya dari semprotan air laut.
Meskipun demikian, waktu tidurnya sangat sedikit. Setelah tujuh hari di mana ia hanya beristirahat sangat sedikit, tim pendukungnya mencatat, “Masalah besar adalah pemulihannya di malam hari karena ia sangat tidak nyaman dan kesulitan menemukan energi.”

Perahu Pengaman
Tidak seperti Marty, Defranc diikuti oleh kru pengaman di atas kapal katamaran selama penyeberangan. Setiap hari, mereka membawakan Defranc makanan dan peralatan untuk tidurnya. Mereka mengambil peralatan itu kembali setiap pagi.
Meskipun memiliki pengalaman berselancar angin selama puluhan tahun, Defranc yang berusia paruh baya merasa kesulitan. Setelah dua minggu berada di laut, ia berkomentar, “Pada usia 55 tahun, melakukan perjalanan seperti itu mungkin sedikit berlebihan. Meskipun persiapan fisik yang baik, menahan buang air 5 hingga 7 jam sehari itu sulit. Fisik saya membuat saya takut terkena cedera tendonitis, lecet, kram, sakit punggung, masalah hidrasi. Saya merasa sakit di mana-mana,” urai Defranc menceritakan pengalamannya.
Menjual Rumah
Setelah menyaksikan Marty pada tahun 1982, Defranc akhirnya memutuskan terjun ke dunia selancar angin. Dia kemudian berkompetisi di tingkat nasional. Pada tahun 1992, ia mencoba mengatur penyeberangan transatlantik pertamanya, tetapi setelah tiga tahun, ia harus menyerah karena kurangnya sponsor. Untuk mendanai usahanya pada tahun 2024, ia menjual rumahnya.

Sesampainya di Kourou, ia disambut oleh teman-teman, mantan teman sekelasnya, dan terutama, Jerome Marty, putra Marty. Marty adalah seorang penerbang dan atlet Prancis. Marty adalah orang pertama yang melakukan selancar angin melintasi Samudra Atlantik. Sayangnya Marty meninggal secara tragis pada tahun 2000. Dia adalah kapten dari Concorde Air France Penerbangan 4590 yang terkenal, yang jatuh tak lama setelah lepas landas.
Defranc berharap penyeberangannya ini dapat menghormati kenangan Marty. Setelah menginjakkan kaki kembali ke daratan, ia sangat terharu.
“Saya mewujudkan impian saya selama 40 tahun,” katanya. “Ini tak ternilai harganya. Saya memulai selancar angin di sini. Saya selesai di sini. Sekarang selancar angin bagi saya sudah berakhir.” (Sulung Prasetyo)
+ There are no comments
Add yours