wingsuit

Dua Penerbang Prancis Coba Pecahkan Rekor Dunia Wingsuit di Nepal

Views: 10

Dua atlet wingsuit asal Prancis, Antoine Pecher dan Éric Jamet, melakukan ekspedisi bersejarah di kawasan Lamjung Himal, bagian dari jajaran Pegunungan Annapurna, Nepal. Mereka berupaya mencatatkan rekor dunia penerbangan wingsuit dari ketinggian hampir 7.000 meter, menjadikannya salah satu aksi terberat dalam sejarah olahraga ekstrem tersebut.

Upaya ini dilakukan dari puncak Lamjung Himal (6.983 meter), yang terletak di sisi tenggara Annapurna II. Menurut laporan ExplorersWeb, keduanya berencana melakukan penerbangan dengan drop vertikal lebih dari 5.000 meter — jarak jatuh bebas yang jika tercapai akan memecahkan rekor sebelumnya untuk kategori wingsuit terpanjang dan tertinggi dari pegunungan.

“Ini bukan sekadar penerbangan ekstrem, tapi misi gunung sejati yang memadukan pendakian, perencanaan teknis, dan tantangan ketinggian,” ujar Pecher dalam keterangan yang dikutip dari ExplorersWeb, 16 Oktober 2025.

Risiko di Zona Kematian

Dengan udara tipis dan kondisi cuaca yang tak menentu, kawasan Lamjung Himal dikenal berbahaya bahkan bagi pendaki profesional. Pecher dan Jamet harus mendaki secara mandiri, membawa perlengkapan lengkap, lalu melakukan lompatan dari puncak gunung dengan mengenakan wingsuit — pakaian khusus yang memungkinkan manusia meluncur di udara seperti burung.

Pada ketinggian tersebut, oksigen hanya sekitar 40 persen dari kadar normal di permukaan laut, membuat tubuh cepat lelah dan konsentrasi menurun. Selain itu, arah angin di lembah Annapurna terkenal sulit diprediksi dan dapat berbalik tiba-tiba.

“Keberhasilan misi ini bergantung pada kondisi udara dan arah angin. Kami harus menunggu momen yang benar-benar ideal,” tambah Jamet.

Keduanya berharap dapat meluncur sejauh beberapa kilometer dengan kecepatan hingga 175 km/jam, sebelum membuka parasut di atas lembah Lamjung. Jika berhasil, penerbangan ini akan menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah wingsuit di wilayah Himalaya.

Lompatan wingsuit pertama dari puncak Aiguille Verte (4.122 meter) di Massif Mont Blanc, Prancis. (dok. Alpine mag)

Melanjutkan Rekor dari Alpen

Aksi di Nepal ini bukan debut bagi Pecher dan Jamet. Sebelumnya, pada April 2025, mereka mencatatkan lompatan wingsuit pertama dari puncak Aiguille Verte (4.122 meter) di Massif Mont Blanc, Prancis. Menurut Alpine Mag, keduanya mendaki melalui jalur Whymper Couloir sebelum meluncur selama sekitar dua setengah menit, menembus udara di antara pegunungan Jorasses, Mont Blanc, dan Drus.

Pecher menegaskan bahwa misi mereka bukan sekadar mencari sensasi ekstrem, melainkan memperluas batas olahraga gunung.

“Kami tidak menggunakan helikopter. Kami mendaki, mencapai puncak dengan tenaga sendiri, lalu melompat. Bagi kami, ini adalah ekspresi tertinggi dari kebebasan di alam,” katanya.

Aksi di Mont Blanc mendapat perhatian luas karena dianggap membuka babak baru dalam olahraga wingsuit yang sebelumnya hanya dilakukan dari tebing atau pesawat.

Terekam dalam Film “Eternal Flame”

Kedua penerbang ini juga dikenal lewat film dokumenter Eternal Flame, yang menampilkan ekspedisi mereka di Nameless Tower (6.200 meter), Pakistan. Film berdurasi 26 menit tersebut menggambarkan perpaduan antara pendakian teknis dan BASE jump dari puncak menara batu, dan memenangkan penghargaan Best Mountain Sports Film di Banff Mountain Film Festival.

Antoine Pecher dan Éric Jamet saat akan terbang melayang dari puncak Aiguille Verte (4.122 meter) di Massif Mont Blanc, Prancis. (Photo: Coll Pecher/Jamet/Alpine Mag)

Melalui film tersebut, Pecher dan Jamet memperlihatkan sisi manusiawi dari olahraga ekstrem — bahwa di balik kecepatan dan bahaya, terdapat dedikasi, disiplin, dan rasa kagum terhadap alam.

Upaya mereka di Lamjung Himal menandai transisi penting dalam dunia wingsuit global — dari penerbangan berbasis tebing ke pendakian tinggi dengan lompatan alami dari puncak gunung. Para pengamat menilai, integrasi antara mountaineering dan wingsuit dapat membuka potensi baru untuk ekspedisi ekstrem di kawasan Himalaya, Karakoram, maupun Andes.

Jika misi di Lamjung Himal berhasil, Pecher dan Jamet akan menjadi tim pertama yang melakukan penerbangan wingsuit terpanjang di atas ketinggian 6.000 meter dengan metode pendakian penuh tanpa dukungan helikopter.

“Masih banyak gunung yang belum disentuh dari udara,” ujar Pecher. “Kami hanya baru membuka pintunya.” (Sulung Prasetyo)

Baca juga:

Artikel Dari Penulis Yang Sama

gurita

Fleksibilitas Lengan Gurita Bisa Jadi Model Robot Cerdas

hujan jakarta

Jejak Plastik di Langit Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *