Kapal superyacht, jet pribadi, rumah mewah, dan investasi finansial milik 12 orang terkaya di dunia bertanggung jawab menghasilkan emisi energi tahunan. Emisi perusak bumi yang sebanding dengan yang dikeluarkan 2,1 juta rumah. Demikian klaim dalam sebuah laporan baru Oxfam dan dua peneliti AS, yang pertama kali dilaporkan oleh The Guardian.
Oxfam berkolaborasi dengan dua peneliti, Beatriz Barros dan Richard Wilk, menggunakan data yang tersedia bagi umum untuk memperkirakan keseluruhan emisi dari properti mewah dan real estate yang dimiliki para miliarder.
Mereka menganalisis dimensi kapal superyacht milik para miliarder, misalnya, untuk menentukan perkiraan jejak karbon. Terhitung jejak karbon yang sangat besar berasal dari selusin individu miliuner terkaya dunia. Dimana didalamnya termasuk pemilik Tesla dan X Elon Musk, taipan Amazon Jeff Bezos, oligarki Rusia Roman Abramovich dan investor Meksiko Carlos Slim.
“Emisi superyacht jauh melebihi emisi lainnya,” kata Wilk dalam laporan tersebut.
“Mereka harus punya awak kapal, dan harus terus dijaga meski sedang merapat. Kemudian Anda memiliki helikopter di dalamnya, jetski, barang-barang mewah yang menggunakan energi tinggi seperti kolam renang, kolam air panas, kapal selam pribadi, dan kapal tender. Semua itu memerlukan listrik, AC, barang-barang elektronik yang canggih. Ini seperti hotel yang selalu berjalan di atas air.”
Seperti contoh megayacht senilai $500 juta milik Bezos, kapal pesiar layar terbesar di dunia, memiliki panjang 127 meter dan membutuhkan waktu tiga tahun untuk pembangunannya. Berdasarkan data ini, para peneliti menghitung bahwa emisi karbonnya berjumlah 7.154 ton per tahun.
Kelompok kaya perusak bumi ini juga mencakup tokoh-tokoh teknologi seperti mantan direktur Microsoft Bill Gates, mantan direktur Google Larry Page dan pendiri Dell Technologies, Michael Dell.
Miliarder lain yang masuk dalam daftar tersebut termasuk Sergey Brin dan Eric Schmidt dari Google, Bernard Arnault dari LVMH, Larry Ellison dari Oracle, dan pengusaha Laurene Powell Jobs.
Saham Kotor
Investasi dan kepemilikan saham mereka diduga menghasilkan hampir 17 juta ton karbon dioksida penyebab pemanasan global dan perubahan iklim. Jumlah tersebut sama dengan produksi 4,6 pembangkit listrik tenaga batubara setiap tahunnya, klaim laporan tersebut.
Jejak karbon dari investasi keuangan setiap miliarder diperkirakan berdasarkan deklarasi perusahaan mereka mengenai emisi langsung dan tidak langsung.
Para peneliti juga mengamati 125 miliarder dan menemukan bahwa rata-rata emisi dari investasi mereka satu juta kali lebih tinggi dibandingkan emisi yang dihasilkan oleh 90 persen umat manusia.
Berpikir Lain
Juru bicara Gates mengatakan bahwa ia telah beralih ke transportasi ramah lingkungan, seperti menggunakan mobil listrik dan membeli bahan bakar penerbangan ramah lingkungan.
Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa sejak tahun 2019, Gates telah memulai proses penjualan kepemilikan langsungnya di perusahaan minyak dan gas “karena dia tidak ingin mengambil keuntungan dari hal tersebut seiring dengan transisi dunia ke energi ramah lingkungan”.
“Bill akan terus menginvestasikan miliaran sumber dayanya ke dalam energi bersih dan inovasi perubahan iklim untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu menjadikan teknologi ini lebih terjangkau,” tulis juru bicara tersebut melalui email kepada The Independent. “Selain itu, keuntungan apa pun dari investasi ini akan digunakan untuk memerangi perubahan iklim dan mendukung Bill & Melinda Gates Foundation untuk membantu sebanyak mungkin orang di seluruh dunia.”
Orang-orang lain yang disebutkan dalam daftar telah menggunakan sebagian besar kekayaan mereka untuk mendirikan yayasan atau mengumumkan komitmen iklim di perusahaan mereka.
Sementara Bezos mendirikan Earth Fund, dana senilai $10 miliar yang akan didistribusikan sebagai hibah “untuk mengatasi iklim dan alam”. (Sulung Prasetyo)
