Views: 1
Deforestasi pada hutan tropis terbukti berkontribusi besar terhadap meningkatnya kematian akibat panas. Studi terbaru yang dipublikasikan Nature Climate Change mencatat sekitar 28.000 kematian terkait panas terjadi setiap tahun di wilayah tropis akibat hilangnya tutupan hutan.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan dengan tingkat kematian tertinggi. Di wilayah yang mengalami deforestasi, angka kematian akibat panas mencapai 8–11 per 100.000 penduduk. Bahkan hingga 29 per 100.000 di beberapa lokasi seperti Vietnam.
Para peneliti menyebutkan, lebih dari sepertiga kematian akibat panas di kawasan tropis dapat dikaitkan langsung dengan deforestasi lokal.

Dampak di Indonesia
Di Indonesia, dampak deforestasi tercatat jelas di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Antara 2002–2018, deforestasi meningkatkan suhu rata-rata sebesar 0,86 °C. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan 101–118 kematian tambahan setiap tahun. Angka tersebut kemudian disinyalir setara dengan 7–8 persen dari total kematian wilayah tersebut per tahun.
Studi lain menunjukkan kenaikan suhu 0,95 °C akibat hilangnya hutan membuat pekerja luar ruang kehilangan sekitar 20 menit waktu kerja aman setiap hari. Kondisi tersebut menambah 118 kematian pada tahun 2018.
Sementara itu, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat Indonesia masih mengalami deforestasi netto sebesar 175.400 hektare pada 2024.
Krisis Kesehatan Publik
Para peneliti menegaskan bahwa deforestasi menimbulkan banyak dampak. Tidak hanya dampak pada hilangnya keanekaragaman hayati dan peningkatan emisi karbon, tetapi juga menimbulkan krisis kesehatan publik. Hutan tropis berfungsi menurunkan suhu lingkungan, dan hilangnya tutupan hutan membuat masyarakat sekitar lebih rentan terhadap penyakit dan kematian akibat panas ekstrem. (Wage Erlangga)






One thought on “Deforestasi Sebabkan 28.000 Kematian Akibat Panas per Tahun”