ibex trango tower

PEMANJAT TEBING INDONESIA BISA JADI YANG PERTAMA DI ASIA TENGGARA MEMANJAT TRANGO TOWER

Views: 106

Rencana pemanjatan tebing Nameless Tower yang berada di kompleks Trango Tower, Pakistan bisa menjadikan pemanjat tebing dari Indonesia menjadi yang pertama dari Asia Tenggara yang berhasil mencapai puncaknya. “Sebelumnya hanya pemanjat dari Jepang yang mewakili Asia, berhasil mencapai puncak Trango Tower. Kalau berhasil mencapai puncak, maka ekspedisi ini akan menjadi yang pertama dari Asia Tenggara yang mencapai puncaknya”, demikian diungkapkan salah satu anggota Ekspedisi Merah Putih Trango Tower (EMPTT) Pakistan 2025, Freden Sembiring kepada Lingkar Bumi, Rabu, 2 Juli 2025.

Menurut penuturan Freden, jalur yang dipilih dalam ekspedisi ini bernama Eternal Flame. Jalur itu sendiri disinyalir menjadi jalur pemanjatan paling sulit yang ada di kompleks tebing Trango Tower. Jalur tersebut berada di salah tebing di Trango Tower, bernama Nameless Tower.

“Kalau di grade, berdasarkan nilai jalur pemanjatan dicampur dengan kesulitan karena ketinggian disana mencapai nilai sembilan dari skala 10”, papar Freden lagi.

Menurut rencana, tim ini akan beranggotakan enam orang pemanjat. Keenam pemanjat tersebut adalah Freden Meihara Sembiring, Iqbal Kemal Fasya, Deden Wahyudin, Nazib Fadhlullah, Iqbal Ramadhan, Asep Tatang. Mereka akan berangkat pada tanggal 13 Juli 2025, dan dijadwalkan menyelesaikan ekspedisi pada tanggal 13 Agustus 2025. Tebing itu sendiri memiliki tinggi hingga 6.251 meter diatas permukaan laut (mdpl). Sementara titik awal pemanjatan diperkirakan dimulai dari ketinggian sekitar 5.000 mdpl.

“Rencananya kami akan memanjat selama 10 hari. Tujuh hari pemanjatan naik, dan tiga hari untuk turun”, demikian diungkapkan Freden lagi.

Sejarah Singkat Tim Pemanjatan ke Puncak Nameless Tower (Trango Tower)

TahunPendaki & TimJalur / Catatan
1976Joe Brown, Mo Anthoine, Martin Boysen, Malcolm Howells (UK)First ascent melalui South‑West Face
1987Slavko Cankar, Franc Knez, Bojan Šrot (Slovenia)Membuka Yugoslav Route (Southeast Face)
1987Michel Piola, Patrick Delale, Michel Fauquet, Stephane Schaffter (Swiss/Prancis)Membuka Great Overhanging Dihedral (Western pillar)
1987Noboru Yamada, Kazuhiro Saito, Kenji Yoshida (Jepang)Upaya melalui Yugoslav Route, mundur di ketinggian ±6050 m
1988Kurt Albert, Wolfgang Güllich, Hartmut Münchenbach (Jerman)Free ascent sebagian besar Yugoslav Route
1989Kurt Albert, Wolfgang Güllich, Milan Sykora, Christoph Stiegler (Jerman)Membuka jalur legendaris Eternal Flame (kombinasi aid dan free)
1990Catherine Destivelle (Prancis), bersama Jeff Lowe dan David BreashearsFirst female ascent (via Yugoslav Route)
1991Tatsuo Shinohara, Toshi Kikuchi, Takeshi Nagano (Jepang)First Japanese summit via South Face/Slovenian Route
1991Masanori Hoshina dkk. (Jepang)Ekspedisi ke Great Trango dan Nameless; Hoshina melakukan solo final push dan diselamatkan rekan
2009Alexander & Thomas Huber (Jerman)First full free ascent Eternal Flame, semua 24 pitch dipanjat bebas
2022Edu Marín, Francisco Marín, Alex Marín (Spanyol)Free ascent Eternal Flame – Edu memimpin semua pitch
2022Babsi Zangerl & Jacopo Larcher (Austria)Free ascent Eternal Flame, clean & fall-free
2024Stefano Ragazzo (Italia)Rope-solo Eternal Flame – solo selama 9 hari dengan portaledge
2024Hassan Gerami, Hamid R. Shafaghi, Abbas Mohammadi, Pezhman Za’fari (Iran)Via Slovenian Route, first Iranian Muslim team to summit
2024Martin Krasňanský, Tomáš Buček, Michal Mikušinec (Slovakia) & František Bulička (Ceko)Free ascent (detail jalur belum dipublikasikan lengkap)

Setidaknya tim yang berada dibawah naungan Indonesia Big Wall Expedition (IBEX) tersebut, telah melakukan latihan selama dua  tahun, untuk menuju ke Trango Tower tersebut. Hampir keseluruhan tebing di Indonesia, telah dilalui para pemanjat. Kemudian ditambah dengan ekspedisi pemanjatan tebing sebelumnya di Yosemite, Amerika Serikat (AS) setinggi 1.100 meter menambah pengalaman untuk mencoba tantangan selanjutnya di Trango Tower.

Penasihat IBEX, Mayjen TNI (Purn) Asrobudi menyatakan IBEX merupakan rangkaian ekspedisi pemanjatan sembilan tebing besar dunia yang bertujuan menorehkan prestasi Indonesia di mata dunia termasuk terhadap Nameless Trango Tower.

“Ekspedisi Merah Putih ini bertujuan menunjukkan pada dunia tentang nilai penting menjaga keberadaan kawasan tebing besar dunia dalam menyikapi perubahan iklim,” katanya kepada kantor berita Antara di Surabaya. (Sulung Prasetyo)

Artikel Dari Penulis Yang Sama

rinjani mapala ui

Obrolan Bersama Anggota Mapala UI Tentang Kasus Kecelakaan Pendaki Brasil di Rinjani

piala dunia 2026

Piala Dunia 2026 Diperkirakan yang Paling Merusak Lingkungan

One thought on “PEMANJAT TEBING INDONESIA BISA JADI YANG PERTAMA DI ASIA TENGGARA MEMANJAT TRANGO TOWER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *