begonia kalimantana

Bukit Raya Simpan Dua Begonia Cantik

Views: 20

Di balik lebatnya hutan hujan tropis Kalimantan, tepatnya di jalur pendakian menuju puncak Gunung Bukit Raya—puncak tertinggi di Kalimantan Indonesia—para peneliti menemukan kejutan yang memikat dunia botani, dua spesies Begonia yang belum pernah dikenali sebelumnya.

Penemuan ini bukan sekadar tambahan dalam daftar flora. Ia adalah bukti bahwa hutan Kalimantan, meski telah lama dijelajahi, masih menyimpan rahasia dalam sunyinya. Diberi nama Begonia bukitrayaensis dan Begonia kalimantana, kedua tanaman ini memperkaya biodiversitas Indonesia sekaligus mengingatkan akan pentingnya pelestarian kawasan konservasi seperti Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

Perjalanan Menembus Hening Hutan

Ekspedisi ini dilakukan pada Juni 2024 dan difasilitasi oleh Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. Dipimpin oleh Agusti Randi dari Nusantara Climate Initiative bersama tim ilmuwan dari berbagai lembaga, perjalanan ini membawa mereka menyusuri jalur licin, mendaki bebatuan granit, hingga menelusuri aliran sungai kecil yang jernih. Di sepanjang jalur pendakian yang jarang disentuh manusia, mereka menemukan sekitar 15 spesies Begonia, dua di antaranya belum pernah dideskripsikan sebelumnya.

“Begonia Kalimantan selama ini kurang diperhatikan karena keterbatasan eksplorasi. Padahal potensi keanekaragamannya sangat besar,” ujar Agusti Randi dalam pendahuluan laporan penelitiannya pada Jurnal Phytotaxa yang dipublikasi pada 6 Juni 2025.

Lokasi tumbuh dua spesies baru Begonia yang baru ditemukan di hutan Kalimantan. (map dari jurnal Phytotaxa)

Si Cantik Berduri dan Si Pemalu Berkilau

Begonia bukitrayaensis tumbuh merambat di atas batu granit berlumut, dengan daun hijau mengilap yang dihiasi duri merah menyerupai cakar kucing—pemandangan kontras yang mencuri perhatian. Tanaman ini hanya ditemukan di ketinggian 700 hingga 1650 meter dan tersembunyi dari jalur umum wisatawan. Meski wilayahnya sempit, spesies ini tergolong umum di area tersebut dan tumbuh di hutan yang tidak terganggu, sehingga dikategorikan sebagai “Least Concern” oleh IUCN.

Berbeda dengan saudaranya, Begonia kalimantana tampil lebih anggun dan tegak. Daunnya yang memanjang berwarna hijau zaitun tua dengan garis putih mengilap di tengahnya—nyaris seperti lukisan yang hidup. Ia tumbuh di dataran rendah hingga 700 meter di lembah berhutan lebat. Tidak seperti bukitrayaensis yang terlihat mencolok, kalimantana lebih tertutup, sering kali tersembunyi di balik stipula (daun pelindung) besar dan tumbuh di sisi batang tua yang nyaris tak terlihat.

Jenis Begonia Kalimantana yang baru ditemukan di rimba Kalimantan. (photo: jurnal Phytotaxa)

Misi Konservasi dan Sains

Penemuan ini meningkatkan jumlah spesies Begonia yang tercatat di Kalimantan menjadi 32—lompatan signifikan dari hanya lima spesies yang tercatat pada 2014. Namun, tantangan masih membayangi. Dibandingkan Brunei yang hanya menempati 1% wilayah Borneo namun telah mencatat lebih dari 16 spesies pada waktu yang sama, Kalimantan masih tertinggal dalam eksplorasi botani.

Jenis Begonia Bukitrayaensis yang baru ditemukan di hutan Kalimantan. (photo: jurnal Phytotaxa)

Suara dari Hutan

Ekspedisi ini juga melibatkan masyarakat adat dari Desa Rantau Malam yang memberikan dukungan logistik dan pengetahuan lokal. Kolaborasi antara ilmuwan dan masyarakat menjadi contoh praktik konservasi yang inklusif.

Meskipun ditulis dalam bahasa ilmiah dan diterbitkan di jurnal internasional Phytotaxa, kisah dua Begonia ini sejatinya adalah cerita cinta manusia kepada alam. Tentang bagaimana di balik keheningan hutan Kalimantan, masih ada kehidupan yang menunggu untuk dikenali—dan disayangi. (Wage Erlangga)

Artikel Dari Penulis Yang Sama

raja hawai

Kalakaua, Raja Pertama Keliling Dunia

flor de la mar

Legenda Harta Karun Flor de La Mar di Laut Aceh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *