19 September 2024
“Hiu biasanya akan datang berenang. Bersikap seperti acuh tak acuh, kemudian mengendap ke belakang dan melakukan penyerangan.”

Views: 1255

Beberapa jenis ikan hiu tampaknya memiliki kebiasaan sama seperti manusia, saat menyerang musuhnya. Mereka akan mencari titik terlemah dari satwa yang akan dimangsanya, lewat zona yang tidak dapat dilihat mata secara umum, alias lewat belakang.

Mungkin banyak penyelam atau peneliti mengenai hiu sudah mengetahui, mengenai perilaku predator laut itu dalam memangsa. Salahsatunya kebiasaan hiu menyerang dari belakang. Namun sebenarnya tak banyak yang mendokumentasikan kebiasaan tersebut secara terinci.

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan Erich Ritter dari Institut Penelitian Hiu di Florida, Amerika Serikat (AS) terbukti kalau hiu memang suka menyerang dari belakang. Dalam penelitian tersebut mereka mengamati hiu selama berjam-jam di dasar laut. Lokasi penelitian dilakukan pada komunitas hiu karang Karibia. Hasilnya, 80 persen cara hiu mendekati calon mangsanya adalah dengan melewatinya dahulu, baru kemudian membalik badan dan menyerang dari belakang.

Tidak Niat

Para sukarelawan yang ikut dalam penelitian ini menyatakan kalau postur menyerang hiu tersebut tidak dapat disebut biasa. Namun dapat dikatakan hiu seperti tidak menunjukan niat menyerang saat melewati calon buruan. Hiu sepertinya memang mengincar daerah dibelakang buruan, yang luput dari pandangan mata.

“Hiu biasanya akan datang berenang. Bersikap seperti acuh tak acuh, kemudian mengendap ke belakang dan melakukan penyerangan,” ujar Ritter.

Tapi pada kasus penyerangan manusia, masih belum dapat dijelaskan bagaimana cara hiu dapat mengetahui zona mana yang dapat dilihat dan tak dilihat manusia. Salahsatu cara yang mungkin dapat dilakukan manusia, mungkin dengan menggunakan topeng muka dibagian belakang kepala. Sama seperti saat menghadapi harimau, yang juga suka menyerang manusia dari belakang.

Ralph Collier, peneliti dari Komite Penelitian Hiu di Los Angeles, AS lebih menghargai penelitian yang dilakukan Ritter sebagai pembuktian dari apa yang pernah dipikirkan manusia sebelumnya. Sudah menjadi cerita umum dikalangan penyelam olahraga dan komersial, bahwa cara menemukan hiu adalah dengan menengokan kepala ke belakang. Selain itu penelitian tersebut juga menjelaskan mengapa banyak luka serangan hiu terdapat dibagian belakang manusia. Meskipun sebenarnya serangan hiu pada manusia sebenarnya terhitung jarang, diperkirakan hanya 10 orang per tahun diseluruh dunia.

“Saya pikir penelitian ini menjadi bagian informasi yang sangat diperlukan untuk lebih mengetahui jenis perilaku hiu,” tambah Collier.

Belajar

Berbeda lagi komentar yang diberikan George Burgess, dari Museum Sejarah Alam Florida. Menurutnya tesis yang dikemukakan dalam penelitian tersebut belum dapat terbukti secara menyeluruh.

“Kita belum mengetahui sejarah yang pernah dilewati hiu, juga proses interaksi dengan manusia terbilang baru dan menimbulkan pengalaman tersendiri,” papar Burgess.

Dengan kata lain, hiu tersebut mungkin sudah pernah melihat manusia sebelumnya. Jadi sangat mudah bagi hiu untuk menerka mana bagian muka manusia. Bila kemudian ditaruh topeng, bisa saja hiu tersebut belajar dan bisa menerka, mana muka yang asli dan palsu, atau bahkan tidak bisa menebak sama sekali dan memutuskan menyerang dengan membabi buta. Dengan pembelajaran tersebut, apa masih dapat dibilang kalau hiu, hanya mau menyerang dari belakang saja. (sulung prasetyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *