goa argo kanada

MISTERI DI BALIK GUA TERPANJANG KANADA

Views: 24

Suara tetesan air memantul di dinding batu kapur yang basah. Lorong sempit membentang ke dalam kegelapan yang belum pernah dijamah manusia. Di sinilah, jauh di perut bumi Pulau Vancouver, Kanada petualangan telah dimulai.

Merunut dari puluhan tahun sebelumnya, 1977, sekelompok penjelajah hutan menemukan mulut gua menganga di antara pepohonan tua. Tak ada yang menyangka bahwa celah sempit itu adalah pintu gerbang menuju salah satu rahasia terbesar geologi Kanada. Sebuah sistem gua yang akan tercatat dalam sejarah sebagai yang terpanjang di negeri itu. Sejak saat itu, ekspedisi demi ekspedisi dilakukan, dan setelah hampir setengah abad, mereka menyingkap labirin bawah tanah sepanjang 25.450 meter, melampaui Castleguard Cave yang sebelumnya memegang rekor disana. Sampai kini sistem goa bawah tanah itu dikenal dengan nama Argo.

Penemuan ini tidak serta-merta terjadi dalam satu malam. Tahun 1982, kabar tentang keberadaan gua besar dekat Danau Nimpkish mulai mencuat. Sejak saat itu, puluhan penjelajah gua dari berbagai generasi berdatangan. Mereka merayap di lorong sempit, mengukur, mencatat, dan menandai jalur-jalur baru. Ada yang tersesat, ada yang terjebak di ruang sempit tanpa jalan kembali. Ada juga yang mengalami hipotermia karena terlalu lama berkutat di air sedingin es. Namun, semangat penjelajahan tak pernah padam.

Tahun 1990-an menjadi titik penting. Rob Countess, seorang penjelajah gua kawakan, menghabiskan dua dekade hidupnya mengurai jalur-jalur misterius di perut bumi. Setiap langkahnya diiringi kehati-hatian—satu kesalahan kecil bisa berarti bencana. Bersama timnya, ia memetakan jaringan gua hingga panjangnya melebihi 10 kilometer. Tapi misterinya belum selesai.

Peta gua Argo sepanjang 10 km yang kini diklaim sebagai yang terpanjang di Kanada. (dok. Canada Geographic)

Merayap dan Suhu Dingin

Erin Bartlett, salah satu penjelajah yang terlibat, mengingat saat dirinya harus merayap dalam lorong selebar tubuhnya sendiri. Dingin air bawah tanah membekukan jari-jarinya, napasnya tersengal saat aliran air mengalir deras ke wajahnya. Setiap inci yang ia lalui terasa seperti perjuangan antara hidup dan mati. Namun, di ujung lorong sempit itu, ia menemukan ruang terbuka. Sebuah rongga besar yang menghubungkan bagian gua yang sebelumnya terpisah. Langkah kecil ini menandai momen penting dalam sejarah eksplorasi bawah tanah Kanada.

“Menjelajahi gua bukanlah perjalanan biasa. Bahaya mengintai di setiap tikungan. Tebing batu curam, air terjun bawah tanah, serta lorong-lorong gelap dengan udara yang semakin menipis adalah tantangan yang harus dihadapi”, kata Erin kepada Canadian Geographic akhir Februari 2025 lalu.

Ia kemudian menceritakan, kalau suhu di dalam gua tak lebih dari dua derajat Celsius, cukup untuk membuat tubuh menggigil tak terkendali. Tapi justru di dalam kegelapan itulah, keindahan yang tak terbayangkan tersembunyi. Formasi batuan raksasa yang terbentuk selama ribuan tahun, stalaktit yang menggantung seperti gigi raksasa, serta sungai bawah tanah yang mengalir tanpa pernah melihat cahaya matahari.

Salah satu ornamen dalam gua Argo di Kanada. (photo: Franck Tuot/Canada Geographic)

Ekosistem Tersembunyi

Lebih dari sekadar petualangan, ekspedisi ini mengungkap banyak hal tentang geologi dan ekosistem bawah tanah. Gua seperti Argo menjadi laboratorium alam yang menyimpan rahasia zaman purba. Setiap tetesan air yang mengalir di dalamnya adalah bagian dari siklus panjang yang membentuk daratan di atasnya. Tidak hanya itu, kehidupan mikroskopis di dalam gua mungkin menjadi petunjuk tentang bagaimana makhluk bisa bertahan di lingkungan ekstrem, bahkan mungkin di luar bumi.

Namun, eksplorasi gua juga menghadirkan tantangan tersendiri. Dengan semakin banyaknya manusia yang masuk ke dalam, risiko kerusakan lingkungan semakin tinggi. Ekosistem gua sangat rapuh—sekali rusak, sulit untuk dipulihkan. Oleh karena itu, konservasi menjadi isu yang tak bisa diabaikan. Ada garis tipis antara penemuan dan perusakan, dan di tangan para penjelajah gua inilah tanggung jawab itu berada.

Kini, Argo telah resmi menjadi sistem gua terpanjang di Kanada. Tapi apakah ini akhir perjalanan? Tentu saja tidak. Masih banyak lorong yang belum dieksplorasi, masih banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. Dunia bawah tanah bukan sekadar ruang kosong, tetapi cerminan dari dunia yang kita pijak di permukaan. Dan selama masih ada yang berani menyusuri kegelapan, akan selalu ada cahaya pengetahuan yang ditemukan di ujung lorong. (Sulung Prasetyo)

Proses menuruni goa Argo dengan menggunakan sistem Single Rope Technique. (photo: Franck Tuot/Canada Geographic)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours