Torbjørn C. Pedersen, Mengunjungi Seluruh Negara Dunia Tanpa Menggunakan Pesawat

Views: 11

Di era ketika tiket murah dan aplikasi perjalanan membuat dunia terasa hanya sejauh genggaman ponsel, seorang pria asal Denmark justru memilih jalur yang berlawanan. Namanya Torbjørn C. Pedersen, akrab dipanggil Thor. Selama sepuluh tahun, ia menjelajahi setiap negara di dunia. Bukan dengan pesawat, melainkan dengan bus, kapal, kereta, bahkan menumpang kapal kargo.

“Belum pernah ada yang melakukannya,” kata Thor dalam sebuah wawancara dengan EuroNews, mengenang titik awal petualangan gila ini pada tahun 2013. “Saya ingin tahu apakah mungkin mengelilingi dunia tanpa terbang.”

Berawal dari Sebuah Email

Semua bermula dari sebuah email sederhana yang dikirim ayahnya. Di sana disebutkan bahwa belum ada manusia yang mengunjungi seluruh negara di dunia tanpa menggunakan pesawat. Bagi sebagian besar orang, informasi itu mungkin sekadar gosip. Namun bagi Thor, yang punya latar belakang sebagai prajurit PBB, itu adalah tantangan hidup.

Ia pun memulai perjalanan panjang. Satu arah, tanpa jeda pulang, dan dengan aturan ketat. Mengunjungi 203 negara di dunia dan minimal hidup 24 jam di setiap negara tersebut.

Thor saat memulai misinya pada tahun 2013, meninggalkan pekerjaan tetapnya di bidang pengiriman dan logistik untuk mengunjungi seluruh negara dunia tanpa menggunakan pesawat terbang. (dok. Torbjørn C. Pedersen/EuroNews)

Selama satu dekade, Thor menempuh lebih dari 223.000 mil. Ia menyeberangi perbatasan dengan bus reyot, menumpang kapal nelayan, hingga berlayar di atas kapal kontainer raksasa.

Perjalanan ini bukan hanya tentang logistik yang rumit, tetapi juga tentang kesabaran. Visa yang tertunda, konflik politik, hingga jalur transportasi yang terbatas. Membuatnya sering tertahan berbulan-bulan di satu tempat. Namun yang paling berat adalah masa ketika dunia berhenti berputar karena pandemi Covid 19.

Terjebak Dua Tahun di Hong Kong

Pada Januari 2020, Thor tiba di Hong Kong dengan kapal kontainer, menyisakan sembilan negara terakhir dalam daftar. Lalu COVID-19 melanda. Semua pintu dunia tertutup rapat.

Banyak petualang mungkin akan menyerah. Tapi Thor justru bertahan. Selama dua tahun, Ia menjelajahi jalur hiking Hong Kong, bekerja sama dengan Palang Merah lokal. Kemudian ia terus menulis pengalaman tersebut di blognya Once Upon a Saga.

“Kalau bukan karena pandemi, perjalanan ini mungkin selesai lebih cepat. Tapi justru di situ saya belajar arti ketekunan,” ujarnya.

Akhir dari Sebuah Saga

Pada 23 Mei 2023, Thor menginjakkan kaki di Maladewa. Negara terakhir yang melengkapi daftar 203 negara (termasuk wilayah sengketa). Momen itu menjadi klimaks dari perjalanan yang ia sebut sebagai “perjalanan tanpa jeda terpanjang dalam hidup saya.”

Ia lalu pulang ke Denmark dengan cara yang sama: menumpang kapal kontainer MV Milan Maersk dalam pelayaran selama 33 hari. Di tengah laut, jauh dari keramaian, Thor merenungi satu dekade hidupnya yang telah ia serahkan untuk sebuah mimpi.

Apa yang Thor temukan setelah semua itu? Bukan sekadar paspor penuh cap atau catatan rekor dunia. Yang paling berkesan baginya adalah orang-orang. Dari desa terpencil di Afrika hingga kota megah di Asia, ia selalu disambut dengan keramahan.

“Yang membuat saya yakin adalah kebaikan orang asing,” kata Thor. “Dunia sering digambarkan penuh bahaya, tapi yang saya lihat justru sebaliknya: manusia di mana pun pada dasarnya ingin membantu.”

Kini, setelah menyelesaikan misi yang ia sebut “saga,” Thor kembali ke tanah air. Ia mungkin tampak seperti orang biasa, tapi kisahnya meninggalkan jejak luar biasa: seorang pria yang menolak sayap pesawat, memilih jalan lambat tanpa melalui udara, dan akhirnya mengubah dirinya sendiri.

Mungkin benar, darah Viking masih mengalir dalam dirinya—bukan lewat penaklukan dengan pedang, tetapi lewat perjalanan epik yang menaklukkan dunia dengan ketabahan dan keberanian. (Sulung Prasetyo)

Artikel Dari Penulis Yang Sama

AI mountaineering

Jepang Manfaatkan AI untuk Prediksi Kecelakaan Pendakian Gunung

Mengelola Takut Saat Menyelam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *