Views: 17
Wanadri, perkumpulan penempuh rimba dan pendaki gunung memulai program rehabilitasi terumbu karang di pulau Buru dengan menggunakan metode Spider Web. Tahap awal rehabilitasi dimulai 20-24 Oktober 2025, dengan mengadakan pelatihan selam untuk 14 orang masyarakat lokal dan penanaman beberapa kerangka Spider Web.
“Kami akan terus menemani dengan melakukan monitoring dan pendampingan secara berkelanjutan agar program yang sudah dijalankan tidak berhenti, tetapi bisa terus hidup. Harapannya, tumbuh kesadaran memiliki dan memelihara lingkungan agar tetap lestari,” ujar Yose Fajri Nanda, Koordinator Pelatihan dan Sertifikasi Selam dari Wanadri.

Rehabilitasi Terumbu Karang Berkelanjutan
Program pelatihan selam kepada masyarakat lokal tersebut disebut menjadi tahap awal dari program rehabilitasi di pulau Buru. Selain itu juga dilakukan percobaan penanaman beberapa kerangka Spider web di wilayah Pantai Jikumerasa dan Desa Hatawano.
Kedepannya diharapkan masyarakat lokal yang telah bisa menyelam, akan bisa turut serta dalam proses perawatan terumbu karang yang telah tumbuh. Selain juga membantu dalam penanaman kerangka-kerangka Spider Web yang lain.
Program rehabilitasi terumbu karang di pulau Buru ini sendiri diperkirakan akan berlangsung dalam waktu lama. Dalam beberapa studi kasus lain disebutkan perlu waktu dua tahun, untuk mendapatkan pertumbuhan karang beberapa sentimeter saja. Itu juga dengan catatan perlu perawatan insentif, setiap minggu sekali melakukan inspeksi, untuk membersihkan lumut dari terumbu karang yang mulai tumbuh.
Selain diperlukan konsistensi, kesukseskan rehabilitasi terumbu karang juga ditentukan oleh jenis spesies karang yang akan ditanam. Diperlukan jenis karang yang merupakan endemik asli wilayah tersebut, agar dipastikan program dapat berhasil. Mengenai hal tersebut, dalam rilis yang disampaikan Wanadri kepada Lingkar Bumi, dipastikan kalau spesies terumbu karang yang ditanam merupakan entitas endemik lokal.
Dimensi Spider Web
Bambang G. Tutuko, staf redaksi Lingkar Bumi yang turut serta dalam proses penanaman terumbu karang tersebut menyatakan kalau Spider Web yang ditanam memiliki dimensi diameter selebar 50 centimeter (cm) dengan berat sekitar 2 kilogram (kg), dan tinggi setidaknya 35 cm.
“Program tidak akan berhenti sampai sini saja. Masih ada banyak yang akan dilakukan kedepannya. Seperti penambahan jumlah kerangka Spider Web dan proses perawatan karang”, papar Bambang, yang merupakan anggota Wanadri juga.
Kegiatan ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian Buru eXpedition 2025. Selain melakukan pelatihan selam dan rehabilitasi terumbu karang, Wanadri juga melakukan kegiatan pendakian gunung Kapalatmada, ekspedisi kayak laut pesisir pulau Buru, penelitian sosial budaya, serta program bakti sosial berupa bantuan literasi dan alat pendidikan. (Sulung Prasetyo)





